Program Studi S1

Program Studi Strata 1 Filsafat Keilahian

Ilmu Teologi di STFT Fajar Timur terdaftar sebagai Filsafat Keilahian mengikuti nomenklatur yang ada pada Pendidikan Tinggi. Program Studi ini disusun berdasarkan tuntutan Gereja Papua dan pedoman umum program teologi katolik untuk seminari atau calon imam. Teologi yang langsung menandai program itu adalah teologi menurut orientasi Konsili Vatikan II tahun 1963-1965.  Berdasarkan pertimbangan itu program studi memperhitungkan muatan teologi katolik dan konteks Papua sehingga selain materi tentang teologi, program ini memuat studi antropologi dan sosiologi, khususnya antropologi Papua (selain materi pendukung seperti psikologi).

Oleh karena itu visi dari program ini adalah suatu Program studi Ilmu Teologi yang menghasilkan sarjana teologi kontekstual-dialogis, sarjana yang memiliki integritas intelektual dan personal, berwawasan kemanusiaan yang universal, memiliki sikap keagamaan yang terbuka dan terlibat dalam kehidupan menggereja dan memasyarakat yang berorientasi pada masa depan.

Dari visi ini, STFT menyelenggarakan misi berikut:

  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran teologi yang kontekstual dan dialogis terutama teologi yang berbasis pada Kitab Suci dan ilmu-ilmu kemanusiaan (Filsafat, Antropologi, Sosiologi) dan yang bercirikan Papua.
  2. Mengembangkan kegiatan penelitian di bidang keagamaan dan kebudayaan demi berkembangnnya integritas intelektual dan personal.
  3. Mewujudkan pengabdian kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi nilali-nilai luhur Papua dan kemanusiaan universal.
  4. Mengambil bagian dalam kehidupan sosial kemasyarakatan berdasarkan nilai-nilai kristiani dan spiritualitas Gereja.

Dengan misi di atas STFT akan:

  1. Mendidik petugas Gereja dan masyarakat sebagai pelayan umat yang dengan semangat injil menanggapi permasalahan-permasalahan serta tantangan-tantangan zaman pada masa ini dan masa-masa yang akan datang.
  2. Membangun komunitas akademis yang mendukung pengembangan teologi dalam konteks masyarakat dan Gereja Papua khususnya dan Indonesia umumnya, agar menghasilkan teolog yang mampu membantu orang dalam mempertanggungjawabkan iman Kristen atas dasar kejernian nalar, kedalaman nurani yang menggerakan aksi dalam kehidupan Gereja dan masyarakat.
  3. Membangun pribadi-pribadi yang memiliki komitmen kemanusiaan universal, berbudaya yang memperjuangkan perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan serta kesetaraan gender atas dasar iman Kristen.