AN AlTERNATIVE APPROACH TO THE CONCEPT OF THE SEPARATION BETWEEN THE STATE AND RELIGION

Authors

  • Ignasius Ngari

DOI:

https://doi.org/10.61792/lim.v5i2%20April.83

Keywords:

Complete Separation, a Limited Relationship, Equality, Religious Freedom, mutual respect, social context and the public Sphere

Abstract

Tulisan ini mau memeriksa hubungan yang tepat antara agama dan negara di negara demokratis yang pluralis. Pemisahan total antara agama dan negara sukar untuk diproteksi. Hal ini secara fundamental disebabkan oleh tuntutan kebebasan beragama di ruang publik, pentingnya ekspresi religius bagi integritas pribadi dan tuntutan kesetaraan di tengah realitas pluralisme. Secara praktis, agama kerap merupakan sumbangan yang signifikan dalam pembangunan bangsa. Secara politis, pemisahan total dalam konteks pluralisme sering menyembunyikan hegemoni politik dan religius dari agama-agama besar. Oleh karena itu, lebih masuk akal membentuk suatu hubungan terbatas. Hubungan terbatas, di satu sisi merupakan pengakuan akan adanya hubungan dan, di lain sisi, merupakan penerimaan terhadap perbedaan. Karena itu hubungan terbatas perlu dibangun dengan memperhitungkan konteks sosial, penghargaan timbal balik, dan etika aksesibilitas publik. Dengan model ini pada akhirnya diharapkan bahwa kita mendapat suatu model alternatif yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan konsep pemisahan total.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-02-18

Issue

Section

Articles